Liputan6.com, Jakarta – Tahap pemulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci terus dilakukan secara bertahap. Hingga Jumat 28 Juni 2024 pukul 01:00 WIB, sebanyak 44.363 jamaah haji dan petugas telah diterbangkan kembali ke tanah air. Mereka tergabung dalam 112 kelompok terbang (Kloter).
Pejabat Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Saudi juga memberikan pilihan kepada jamaah haji untuk melaksanakan Tanazul atau meminta pulang lebih awal dari waktu yang dijadwalkan, atau menunda waktu kepulangan dari jadwal sebelumnya. Penerapan program Tanazul menjadi prioritas bagi jemaah haji yang sakit.
Anggota Media Center Haji Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda mengatakan, Tanazul dan evakuasi dilakukan terhadap pasien yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) masing-masing. . dari grup.
Sebelum melakukan Tanazul dan evakuasi, dokter akan menilai apakah jamaah haji layak atau tidak untuk melanjutkan ibadah haji, kata Widi dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (29 Juni 2024).
“Jika ditemukan tidak sehat untuk tetap beribadah dan bahkan berpotensi memperburuk penyakitnya, maka mereka dapat dipulangkan lebih awal atau ditunda dari jadwal yang telah ditentukan,” lanjut Widi, Jumat (28 Juni 2024).
Beliau kemudian menjelaskan beberapa kriteria Tanazul jamaah haji sakit sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi, yaitu:
- Kesadaran yang baik;
- Hemodinamik stabil (tekanan arteri rata-rata > 65 MMHG);
- saturasi oksigen lebih besar dari > 92%;
- Portabel, apabila dilakukan tanazul tidak memperburuk kondisi fisik, tidak menyebabkan kecacatan dan tidak mengancam keselamatan jamaah yang sakit;
- tidak menderita penyakit menular atau penyakit menular; A
- Tidak dalam krisis hipertensi.
Quoted From Many Source