Jakarta, CNBC Indonesia – Pemegang saham Nvidia mengalami gejolak yang signifikan akhir-akhir ini. Hal ini disebabkan pembuat chip kecerdasan buatan (AI) tiba-tiba berbalik arah dan kini berada di wilayah koreksi setelah reli panjang tahun ini.
Pada penutupan Senin, saham Nvidia turun sekitar 16% dari intraday high pada Kamis (27/06/2024), merugi lebih dari US$550 miliar atau sekitar Rp9.025,5 triliun. Bahkan, pekan lalu Nvidia menjadi perusahaan publik paling bernilai di dunia.
Mengutip The New York Times, hal ini merupakan peringatan bagi pasar bahwa mempertahankan reli emiten AI mungkin akan semakin sulit.
Investor juga sedang memproses poin-poin bermasalah lainnya. Mary Daly, presiden Federal Reserve System di San Francisco, pada hari Senin memperingatkan tentang perlambatan di pasar tenaga kerja yang akan memukul perekonomian AS.
“Saat ini, inflasi bukan satu-satunya risiko yang kita hadapi,” kata Daly.
Rilis data besar lainnya pada hari Selasa adalah ketika Conference Board akan merilis indeks kepercayaan konsumen bulanan. Pasar akan memantau dengan cermat pandangan rumah tangga terhadap perekonomian.
Namun, para analis tetap optimis terhadap Nvidia dan AI. Perusahaan ini telah berulang kali mengalahkan perkiraan Wall Street karena permintaan chipnya, yang menggerakkan pusat data Big Tech dan sistem AI, melonjak.
Bulan lalu, Nvidia mengumumkan bahwa pendapatan fiskal kuartal pertama meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini mendorong Jensen Huang, CEO perusahaan, menyatakan bahwa “revolusi industri berikutnya telah dimulai”.
Sahamnya kemudian meroket, hanya membutuhkan 23 sesi perdagangan untuk menambah $1 triliun kapitalisasi pasarnya, menurut Deutsche Bank.
Hanya sedikit orang di Wall Street yang melihat lonjakan seperti Nvidia, sehingga sulit menilai nilai perusahaan. Beberapa orang melihat penurunan saham perusahaan sebagai penyesuaian yang sehat.
“Meskipun kami percaya pada AI, ada tanda-tanda ekspansi berlebihan di pasar AS selama sebulan terakhir,” tulis ahli strategi Deutsche Bank Jim Reid dalam sebuah catatan kepada investor pada hari Senin.
Pengamat pasar lainnya menyarankan agar investor dapat mengambil keuntungan dari reli besar di Nvidia dan saham terkait AI lainnya. Hal ini sejalan dengan pembelian besar-besaran Huang sekitar $95 juta selama beberapa hari terakhir dalam kesepakatan yang telah diatur sebelumnya.
Artikel lain
Saham Nvidia Mendukung Indeks AS, Wall Street Terbang
(fsd/fsd)
Quoted From Many Source